Selasa, 12 November 2013

SEMINAR MENEKAN BUDAYA KEKERASAN DALAM PENDIDIKAN

STKIP NASIONAL DAN PESANTREN BUSTANUL YAQIN ADAKAN SEMINAR MENEKAN BUDAYA KEKERASAN DALAM PENDIDIKAN

Wajah dunia pendidikan sering terusik dan tercederai oleh sikap sebagian pelajar yang bertindak “onar”, mengedepankan otot dan kekerasan, saling melempar dengan batu, memukul dengan kayu ataupun tongkat, mengancam dengan senjata tajam, Gir sepeda yang diikat dengan tali pinggang, bak kaum primitif, para siswa bertindak dengan arogannya saling melumpuhkan dan saling melempar, persoalan tersebut membuat kita resah, khawatir dan berduka akan masa depan pelajar dan masa depan pendidikan Indonesia. Semua permasalahan tersebut harus dihentikan dan dicarikan jalan keluarnya,

Dalam rangka mencarikan solusi dengan menghimpun pemikiran-pemikiran bersama dalam meningkatkan kesadaran sosial masyarakat khususnya di Kabupaten Padang Pariaman terhadap kekerasan atas nama pendidikan dan tawuran antar pelajar, apalagi untuk peningkatan implementasi komitmen Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah yang damai dan mensejahterakan, STKIP Nasional Padang Pariaman bersama Pondok Pesantren Bustanul Yaqin Pungguang Kasiak Lubuk Alung bekerjasama dengan Forum Masyarakat Peduli Sumbar adakan seminar nasional pada hari minggu, tanggal 2 Desember 2012 bertempat di Aula TK/ SD Model Bertaraf Internasional Limpato Padang Pariaman dengan menghadirkan narasumber Dr. Afnibar, M.Pd, Dosen Psikologi dan Konseling IAIN Imam Bonjol Padang, Kemudian Eka Vidya Putra, S.Sos, M,Si, Dosen Sosiologi FIS UNP Padang yang juga Mahasiswa S.3 UI Jakarta. Narasumber lainnya Chitra Puspitahati, S.S, M.Pd berasal dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Barat yang concern melakukan penelitian tentang kekerasan yang terjadi di dunia pendidikan.
Bupati Padang Pariaman, Drs. H. Ali Mukhni bertindak menjadi Keynote Speaker dalam seminar tersebut dengan peserta yang terdiri dari Kepala SMA/SMK/MA se Kabupaten Padang Pariaman, Ketua OSIS, OKP, Santri, BEM Perguruan Tinggi se Kabupaten Padang Pariaman, pemerhati pendidikan dan mahasiswa STKIP Nasional Pauh kambar.
Ketua Pelaksana Rahmat Tk Sulaiman, S.Sos, S.Ag, MM yang juga pimpinan Pondok Pesantren Bustanul Yaqin Pungguang Kasiak menyatakan, digelarnya seminar dengan mengusung tema “Menekan Budaya Kekerasan Dalam Pendidikan” ini berangkat dari keprihatinan masyarakat terhadap generasi bangsa.” Akhir-akhir ini, tawuran antarsiswa,  antar mahasiswa seperti jamur di musim hujan. Marak terjadi di hampir setiap daerah, alasannya sangat sederhana dan beraneka ragam, seperti saling senggol, singgung menyingggung dalam pentas pergaulan,  palak memalak ataupun dendam lama yang menjadi warisan dari para pendahulunya”. 
Lebih lanjut Rahmat menuturkan “Bagaimana jadinya jika para pelajar dan mahasiswa sebagai pelanjut tongkat estafet pembangunan peradaban bangsa gemar mempertontonkan kekerasan, gandrung melakukan tawuran baik pada sekolah yang sama maupun berlainan sekolah. Idealnya, pada usia seperti itu, mereka harus belajar, berdiskusi, aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial serta kegiatan positif lainnya yang mendukung pencerdasan mereka”. Ini harus dicarikan solusi dan strateginya imbuh rahmat
“Rekam jejak tawuran atau perkelahian antar pelajar yang terjadi dewasa ini memperlihatkan kemerosotan moralitas para siswa di Tanah Air” ulas rahmat yang juga dosen STKIP Nasional.
Sementara itu Ketua I STKIP Nasional Pauh Kambar, Hasnan Nafis, SE, S.Sos, S.Ag, SH, MM di sela-sela rapat panitia menyatakan “Jati diri para siswa sebagai insan terpelajar tidak lagi ditunjukkan dari prestasi yang gemilang dan memukau untuk memuaskan dan menerangi manusia-manusia di sekelilingnya, jati diri para siswa direduksi oleh kekuatan doktrin dalam melanggengkan kekerasan. Doktrin tersebut telah terbalut begitu lama dan mengakar secara turun temurun dari para pendahulunya. Sehingga, para siswa baru yang masih labil minus filterisasi, dengan mudah meneruskan pola-pola kakak kelas untuk melanggengkan prosesi tawuran”.
Menyikapi kondisi itulah STKIP Nasional Pauh Kambar mendukung penuh seminar nasional yang digagas oleh Rahmat Tk Sulaiman salah seorang dosen STKIP Nasional. Harapan kita, dari seminar ini didapatkan kesimpulan dan rekomendasi, yang kemudian bisa ditindaklanjuti oleh pemangku kepentingan dan stakeholders serta pelaku pendidikan, termasuk di dalamnya STKIP Nasional yang mencetak tenaga pendidik. Pada akhir seminar nanti adanya kebulatan tekad dan deklarasi bersama  Padang Pariaman bebas dari aksi kekerasan atas nama pendidikan atau tawuran antar pelajar. Mereka yang hadir diharapkan untuk memubuhkan tandatangan pada spanduk putih yang disediakan nantinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar