PAMSIMAS
HIDUPKAN KEMBALI TRADISI GOTONG ROYONG
DI
KOTA PADANG
Meskipun dana BLM APBN
Pamsimas Kota Padang belum cair sampai saat ini, tidak mengurangi semangat dan
animo masyarakat untuk memulai pembangunan sarana pamsimas di Kelurahan Lubuk
Minturun Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Melalui gotong royong secara massal
yang dilakukan warga setiap minggu yang digerakan oleh satlak dan lurah lubuk
minturun, telah terjadinya progress yang maju.
Minggu tanggal 14
oktober 2012 bertempat di lokasi pembangunan reservoir dan SPL dilakukan
peletakan batu pertama oleh Camat Koto Tangah yang diwakili oleh Lurah Lubuk
Minturun Zulkifli, didampingi oleh DMAC CD Kota Padang bersama ketua LPM
Kelurahan sebagai pertanda dimulainya pembangunan fisik. Setelah dilakukan peletakan
batu pertama, pembangunan fondasi reservoir dilanjutkan oleh tukang dan warga
yang ikut dalam gotong royong tersebut.
Gotong royong pada saat
peletakan batu pertama ini merupakan gotong royong massal yang kedua yang
dilakukan warga, setelah sebelumnya pada tanggal 7 Oktober 2012 mereka
bergotong royong dalam kegiatan pembersihan lahan serta melansir material. Pada
hari sabtu tanggal 13 Oktober 2012 sebelum peletakan batu pertama dilakukan
pemacangan dan pematokan rencana lokasi pembangunan sarana yang akan dibangun.
Pada saat pemacangan dan pematokan itu dilakukan juga tradisi pendarahan ayam
di sekitar lokasi. “menurut tradisi yang berlaku di daerah kami, untuk memulai
membangun sarana di lokasi baru, harus dilakukan pendarahan ayam “ ujar salah seorang
tetua kampung yang ikut pada kegiatan pemancangan tersebut.
Meskipun Kelurahan
Lubuk Minturun ini berada di Kota Padang
sebagai pusat ibu kota Propinsi Sumatera Barat, namun warganya masih kuat
memegang tradisi adat istiadatnya. 2 (dua) ekor ayam jantan besar sudah
disembelih 1 (satu) hari sebelum dilakukan peletakan batu pertama, darahnya
diedarkan di sekitar menumpuknya batu yang sudah dilansir dan ayam yang
dipotong tersebut akan menjadi menu makan siang masyarakat yang ikut gotong
royong, karena pada acara tersebut sebagian ibu-ibu melakukan masak memasak.
Di sela-sela istirahat
gotong royong diisi dengan kegiatan penyampaian sambutan oleh Lurah Lubuk
Minturun. Dalam sambutannya Lurah memberikan apresiasi kepada warga yang ikut
berpartisipasi dalam gotong royong tersebut. “Semoga apa yang sudah kita mulai
sekarang, tradisi baik ini yaitu membangun dengan kebersamaan melalui gotong
royong bisa kita tingkatkan dan lestarikan” ujar Lurah yang selalu terlibat
aktif dalam proses pamsimas sejak awalnya.
Lebih lanjut lurah
mengatakan bahwa gotong royong ini tidak hanya pada program pamsimas saja,
diharapkan dari pendekatan pembangunan yang dilakukan program pamsimas ini bisa
diterapkan pada berbagai program pembangunan lainnya. “Kita bersyukur bahwa pamsimas
menghidupkan kembali tradisi lama yang sudah lama terkubur oleh kesibukan kita
masing-masing yaitu tradisi gotong royong.Dalam
istilah pamsimasnya disebut dengan In Kind, sebuah pola pembangunan yang
telah diwariskan oleh nenek moyang kita tempo dulunya. Pamsimas ini menjadi
pemicu Pambangkik Batang Tarandam (Menghidupkan
kembali kebiasaan lama)” sambungnya.
Dengan semangat yang
berapi-api lurah yang dikenal dekat dengan warganya ini menawarkan target.
“Kalau bisa bulan nopember 2012 ini airnya sudah bisa dinikmati”.katanya yang
diamini warga. Lurah juga tidak lupa mengingatkan warganya akan kesepakatan
sebelumnya bahwa untuk percepatan pembangunan sarana, setiap hari masing-masing
RT dari 5 RT sasaran Pamsimas mengirimkan 2 (dua) orang warganya untuk menjadi
pekerja membantu 3 (tiga) orang tukang yang telah ditetapkan. Dengan demikian
setiap hari aka nada 13 orang yang bekerja membangun sarana SPL, Reservoar dan
Intake dengan tetap gotong royong massal setiap minggunya.
DMAC CD Kota Padang Rahmat
Tk Sulaiman yang diminta oleh Lurah untuk memberikan sambutan dalam sela-sela
istirahat gotong royong bersama itu menyatakan salut dan kagum kepada warga
kelurahan Lubuk Minturun, termasuk juga kepada lurahnya yang ikut bergotong
royong bersama warganya. Meskipun dana BLM dari APBN belum cair, karena
terkendala belum ada DIPA sebelumnya, ditambah lagi belum terbitnya SK Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) Program pamsimas Kota Padang. Namun warga masih tetap
bersemangat untuk memulainya.”Pamsimas itu sebelum membangun sarana fisik,
dibangun terlebih dahulu orangnya melalui pelatihan Teknis, Pembukuan, CLTS,
Natural Leader, Pembuatan Bowl, Penyuluhan dan Pemicuan. Dengan harapan untuk
memulai membangun sarana fisik masyarakat sudah punya komitmen bersama, serta
punya pengetahuan. Dana APBD yang sudah dicairkan tujuannya adalah untuk
penguatan dan penyiapan masyarakatnya dalam membangun. Alhamdulillah proses dan
prinsip program Pamsimas yang ideal diterapkan dengan baik di Kelurahan Lubuk
Minturun ini” katanya menjelaskan
Kelurahan Lubuk
Minturun mencetak rekor dan sejarah sepanjang Pamsimas yang ada di Kota Padang,
mulai tahun anggaran 2008 sampai 2011 dalam hal pengumpulan In Cash sebesar Rp.53.000.000,
di luar In Cash wajib sebesar Rp. 11. 000.000. Bermodalkan dana In Cash yang
dikumpulkan dari warga, satlak beserta warga sudah bisa memulai membangun
sarana SAM seperti fondasi reservoir, SPL dan Intake. “Kita berharap Pamsimas
di Kelurahan Lubuk Minturun ini bisa menjadi percontohan di Kota Padang, InsyaAllah
dalam waktu dekat dana BLM APBN akan cair”ujar rahmat meyakinkan
Di sela-sela gotong
royong sekretaris Satlak Joko Santoso didampingi CF Teknik. M. Satar dan CF CD
Ahmad Fadillah menyampaikan kepada DMAC bahwa lokasi kita ini sudah mendapat
izin dari pemilik lahan dalam bentuk surat pembebasan lahan yang terlampir di
RKM. “Hanya satu yang diminta oleh pemilik lahan, jangan dipotong dan ditebangi
pohon pinang di sekitar lokasi”. (Rahmat Tk Sulaiman, DMAC CD Kota Padang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar