Selasa, 12 November 2013

PAMSIMAS HIDUPKAN KEMBALI TRADISI GOTONG ROYONG DI KOTA PADANG

PAMSIMAS HIDUPKAN KEMBALI TRADISI GOTONG ROYONG
DI KOTA PADANG
Meskipun dana BLM APBN Pamsimas Kota Padang belum cair sampai saat ini, tidak mengurangi semangat dan animo masyarakat untuk memulai pembangunan sarana pamsimas di Kelurahan Lubuk Minturun Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Melalui gotong royong secara massal yang dilakukan warga setiap minggu yang digerakan oleh satlak dan lurah lubuk minturun, telah terjadinya progress yang maju.
Minggu tanggal 14 oktober 2012 bertempat di lokasi pembangunan reservoir dan SPL dilakukan peletakan batu pertama oleh Camat Koto Tangah yang diwakili oleh Lurah Lubuk Minturun Zulkifli, didampingi oleh DMAC CD Kota Padang bersama ketua LPM Kelurahan sebagai pertanda dimulainya pembangunan fisik. Setelah dilakukan peletakan batu pertama, pembangunan fondasi reservoir dilanjutkan oleh tukang dan warga yang ikut dalam gotong royong tersebut.
Gotong royong pada saat peletakan batu pertama ini merupakan gotong royong massal yang kedua yang dilakukan warga, setelah sebelumnya pada tanggal 7 Oktober 2012 mereka bergotong royong dalam kegiatan pembersihan lahan serta melansir material. Pada hari sabtu tanggal 13 Oktober 2012 sebelum peletakan batu pertama dilakukan pemacangan dan pematokan rencana lokasi pembangunan sarana yang akan dibangun. Pada saat pemacangan dan pematokan itu dilakukan juga tradisi pendarahan ayam di sekitar lokasi. “menurut tradisi yang berlaku di daerah kami, untuk memulai membangun sarana di lokasi baru, harus dilakukan pendarahan ayam “ ujar salah seorang tetua kampung yang ikut pada kegiatan pemancangan tersebut.
Meskipun Kelurahan Lubuk Minturun  ini berada di Kota Padang sebagai pusat ibu kota Propinsi Sumatera Barat, namun warganya masih kuat memegang tradisi adat istiadatnya. 2 (dua) ekor ayam jantan besar sudah disembelih 1 (satu) hari sebelum dilakukan peletakan batu pertama, darahnya diedarkan di sekitar menumpuknya batu yang sudah dilansir dan ayam yang dipotong tersebut akan menjadi menu makan siang masyarakat yang ikut gotong royong, karena pada acara tersebut sebagian ibu-ibu melakukan masak memasak.
Di sela-sela istirahat gotong royong diisi dengan kegiatan penyampaian sambutan oleh Lurah Lubuk Minturun. Dalam sambutannya Lurah memberikan apresiasi kepada warga yang ikut berpartisipasi dalam gotong royong tersebut. “Semoga apa yang sudah kita mulai sekarang, tradisi baik ini yaitu membangun dengan kebersamaan melalui gotong royong bisa kita tingkatkan dan lestarikan” ujar Lurah yang selalu terlibat aktif dalam proses pamsimas sejak awalnya.
Lebih lanjut lurah mengatakan bahwa gotong royong ini tidak hanya pada program pamsimas saja, diharapkan dari pendekatan pembangunan yang dilakukan program pamsimas ini bisa diterapkan pada berbagai program pembangunan lainnya. “Kita bersyukur bahwa pamsimas menghidupkan kembali tradisi lama yang sudah lama terkubur oleh kesibukan kita masing-masing yaitu tradisi gotong royong.Dalam  istilah pamsimasnya disebut dengan In Kind, sebuah pola pembangunan yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita tempo dulunya. Pamsimas ini menjadi pemicu Pambangkik Batang Tarandam (Menghidupkan kembali kebiasaan lama)” sambungnya.
Dengan semangat yang berapi-api lurah yang dikenal dekat dengan warganya ini menawarkan target. “Kalau bisa bulan nopember 2012 ini airnya sudah bisa dinikmati”.katanya yang diamini warga. Lurah juga tidak lupa mengingatkan warganya akan kesepakatan sebelumnya bahwa untuk percepatan pembangunan sarana, setiap hari masing-masing RT dari 5 RT sasaran Pamsimas mengirimkan 2 (dua) orang warganya untuk menjadi pekerja membantu 3 (tiga) orang tukang yang telah ditetapkan. Dengan demikian setiap hari aka nada 13 orang yang bekerja membangun sarana SPL, Reservoar dan Intake dengan tetap gotong royong massal setiap minggunya.
DMAC CD Kota Padang Rahmat Tk Sulaiman yang diminta oleh Lurah untuk memberikan sambutan dalam sela-sela istirahat gotong royong bersama itu menyatakan salut dan kagum kepada warga kelurahan Lubuk Minturun, termasuk juga kepada lurahnya yang ikut bergotong royong bersama warganya. Meskipun dana BLM dari APBN belum cair, karena terkendala belum ada DIPA sebelumnya, ditambah lagi belum terbitnya SK Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Program pamsimas Kota Padang. Namun warga masih tetap bersemangat untuk memulainya.”Pamsimas itu sebelum membangun sarana fisik, dibangun terlebih dahulu orangnya melalui pelatihan Teknis, Pembukuan, CLTS, Natural Leader, Pembuatan Bowl, Penyuluhan dan Pemicuan. Dengan harapan untuk memulai membangun sarana fisik masyarakat sudah punya komitmen bersama, serta punya pengetahuan. Dana APBD yang sudah dicairkan tujuannya adalah untuk penguatan dan penyiapan masyarakatnya dalam membangun. Alhamdulillah proses dan prinsip program Pamsimas yang ideal diterapkan dengan baik di Kelurahan Lubuk Minturun ini” katanya menjelaskan
Kelurahan Lubuk Minturun mencetak rekor dan sejarah sepanjang Pamsimas yang ada di Kota Padang, mulai tahun anggaran 2008 sampai 2011 dalam hal pengumpulan In Cash sebesar Rp.53.000.000, di luar In Cash wajib sebesar Rp. 11. 000.000. Bermodalkan dana In Cash yang dikumpulkan dari warga, satlak beserta warga sudah bisa memulai membangun sarana SAM seperti fondasi reservoir, SPL dan Intake. “Kita berharap Pamsimas di Kelurahan Lubuk Minturun ini bisa menjadi percontohan di Kota Padang, InsyaAllah dalam waktu dekat dana BLM APBN akan cair”ujar rahmat meyakinkan 
Di sela-sela gotong royong sekretaris Satlak Joko Santoso didampingi CF Teknik. M. Satar dan CF CD Ahmad Fadillah menyampaikan kepada DMAC bahwa lokasi kita ini sudah mendapat izin dari pemilik lahan dalam bentuk surat pembebasan lahan yang terlampir di RKM. “Hanya satu yang diminta oleh pemilik lahan, jangan dipotong dan ditebangi pohon pinang di sekitar lokasi”. (Rahmat Tk Sulaiman, DMAC CD Kota Padang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar