Selasa, 12 November 2013

PAKEM PAMSIMAS PADANG EVALUASI RKM

 PAKEM PAMSIMAS PADANG EVALUASI RKM
Padang – Ketujuh Rencana Kerja Masyarakat (RKM) lokasi PAMSIMAS 2 Kota Padang tahun 2013 yaitu Taluak Buo Teluk Kabung Tengah, Kurao, Kampung Berok Sungai Sapih, Kampung Palo Lambung Bukit, Simpang Kalumpang, Pasa Laban Bungus Selatan, Iraqi Batipuh Panjang pada gelombang pertama, dievaluasi Panitia Kemitraan (PAKEM) Kota Padang pada tanggal  4 Oktober 2013 lalu di ruang rapat Dinas Tata Ruang Kota Padang.

Kabid Fisik dan Prasarana Bappeda Kota Padang, Hasan Basri, ST mewakili Kepala Bappeda Kota Padang membuka secara resmi kegiatan ini menyampaikan, bahwa evaluasi RKM ini merupakan salah satu tahapan strategis. Kelayakan sebuah RKM PAMSIMAS ditentukan melalui forum evaluasi ini, apalagi kewajaran harga masing-masing item.

Hasan berharap kepada seluruh anggota PAKEM untuk berpartisipasi aktif membedah, mengevaluasi serta memberikan saran, masukan termasuk juga kritikan untuk kesempurnaan RKM ini sebelum disetujui dan disahkan.

“ Hal ini untuk memastikan kualitas perencanaan dan kelengkapan dokumen RKM” sebut Hasan Basri dengan penuh harapan,” ungkapnya.

Rapat Evaluasi RKM tersebut dihadiri oleh Koordinator Trainer PAMSIMAS ROMS 1, Ir. Hj. Raudhati Ruslan, M.Pd, Koordinator PAMSIMAS Kota Padang, Yuliharman, ST, Ketua PAKEM beserta anggota, Fasilitator Keberlanjutan, FM, DFM beserta Koordinator KKM dan Ketua Satlak.

Rapat evaluasi RKM PAMSIMAS 2013 dipimpin langsung oleh Ketua PAKEM, Hasan Basri. Dokumen RKM tersebut diserahkan pada masing-masing anggota PAKEM untuk mereka bedah dan teliti.

Ketua Satlak, Koordinator KKM beserta fasilitator mendampingi penyerahan dokumen RKM tersebut. Kemudian resume dari masing-masing RKM disajikan melalui slide oleh FK Teknik Kota Padang, Hamda Amri, ST didamping Rahmat Tk Sulaiman, FK CD dengan membagi 2 kelompok.

Bagian pertama dengan sistem sumur bor dan bagian kedua dengan sistem gravitasi. Masing-masing lokasi dengan sistem yang sama dilakukan perbandingan harga pada setiap item kegiatannya.

Kemudian dilanjutkan dengan diskusi, tanya jawab dan pemberian saran serta masukan. Maka dengan semangat satu persatu anggota PAKEM mengajukan pertanyaan, dimulai oleh Tomi Wirawan, ST, anggota PAKEM yang berasal dari unsur PDAM. Tomi lebih fokus menanyakan soal teknis, alasan ketinggian menara 6 meter, kewajaran harga masing-masing item. Sedangkan Ir. Yoseprizal anggota PAKEM dari BPMPKB menanyakan referensi harga satuan dan keberlanjutan.

“Apa referensi harga satuan yang digunakan? Apa harga PU atau harga pasaran?. Tidak hanya itu, Yoseprizal juga menanyakan kapasitas isi tedmond terkait dengan jumlah jiwa yang dilayani, stabilitas menara, asas manfaat termasuk pemakaian arus listriknya. Sebab menurut pengamatannya, sistem sumur bor itu, yang kurang berjalan maksimal.

Secara bergantian semua anggota PAKEM mengomentari RKM, yang intinya memberikan saran baik dari Dinas Kesehatan maupun dari LSM, Ada juga yang berbagi pengalaman seperti yang disampaikan oleh anggota PAKEM yang berasal dari Asosiasi SPAMS, H. Husni Jhon, SH dan M. Teguh Santoso.

M. Husni Jhon selaku ketua asosiasi hanya menegaskan dan mengingatkan soal kepastian pembebasan lahan, agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Sedang Teguh Santoso mengingatkan soal in cash serta in kind dan berbagi pengalaman soal resiko keberlanjutan kalau saat konstruksinya tidak dilakukan dengan benar.

Tidak lupa, Ir. Hj. Raudhati Ruslan, juga memberikan masukan terkait dengan pelatihan.

“Besaran dana pelatihan dan jumlah pesertanya tidak mesti sama satu dengan yang lain, diharapkan memperhatikan jumlah jiwanya. Semakin besar jumlah jiwa di lokasi PAMSIMAS, diharapkan semakin banyak juga jumlah peserta pelatihannya. Kemudian diharapkan dalam pelatihan dilakukan studi lapangan ke lokasi yang sesuai dengan sistem yang diterapkan di lokasinya,” tutur perempuan yang akrab disapa bunda menyarankan.

Dari hasil evaluasi RKM, ada beberapa catatan dari PAKEM untuk kesempurnaan RKM dan dokumennya yaitu gambar in take yang belum dilampirkan, berikut juga peta sosial, surat hibah fotocopy rekening dan pemeriksaan kualitas air. Meskipun semua sudah ada, namun belum menyatu dalam dokumen RKM.

Regiatan Evaluasi RKM ini berjalan dengan hangat dan dinamis, semua anggota PAKEM yang hadir berpartisipasi aktif memberikan masukan, kritikan dan saran untuk kesempurnaan RKM. Melihat aktifnya anggota PAKEM PAMSIMAS Kota Padang bunda Raudhati memberikan apresiasi positif kepada Ketua PAKEM dan anggotanya.

“Koordinator KKM dan fasilitator, Bapak/Ibu, saudara harus bersyukur, karena mempunyai PAKEM yang luar biasa ini. Sebab sudah banyak juga proses evaluasi RKM ini saya hadiri, maka di Kota Padang ini saya temui PAKEM yang ideal dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Ini yang kita harapkan, semoga ini menjadi awal yang baik untuk kesuksesan pelaksanaan program PAMSIMAS di Kota Padang. Semoga tidak berhenti sampai di sini,” ucap bunda mengakhiri komentarnya.

Hasan Basri yang juga ketua PAKEM menanggapi pernyataan bunda dengan mengucapkan terimakasih dan mengatakan bahwa apa yang dilakukannya ini masih belum maksimal apalagi karena kesibukan masing-masing anggota PAKEM.

Diamini Yoseprizal, apa yang dilakukannya ini adalah bagian dari tanggung jawab moral, sebab nantinya kalau sudah selesai konstruksi, pembinaannya dilakukan BPMPKB. Kita tidak ingin perencanaannya melalui RKM tidak tepat, sehingga dipaksakan untuk implementasi.

“ Akibatnya pada keberlanjutan. Dimulai dari perencanaan yang baik, kita kawal pelaksanaannya, sehingga keberlanjutannya tidak jadi masalah,” tutur Yosep. (Rahmat Tk Sulaiman, FK CD PAMSIMAS Kota Padang)

2 komentar:

  1. selagi diboncengi dengan segaka kepentingan ,hasilnya tidak oftimak

    BalasHapus
  2. assalamu'alaikum.. maaf ungku bisa ambo masuak jadi, fasilitator pamsimas ciek ungku... ambo alumni ppny ambung kapur, tamatan unp. pernahjadi fasilitator gampo 2009 dan ppip 2013.. hp ambo 085274012584. terima kasih banyak sebelumnya ungku. JAZA KUMULLAHU KHAIRA..

    BalasHapus