PAKEM PAMSIMAS PADANG EVALUASI
RKM
Padang – Ketujuh Rencana Kerja Masyarakat (RKM) lokasi PAMSIMAS 2 Kota
Padang tahun 2013 yaitu Taluak Buo Teluk Kabung Tengah, Kurao, Kampung Berok
Sungai Sapih, Kampung Palo Lambung Bukit, Simpang Kalumpang, Pasa Laban Bungus
Selatan, Iraqi Batipuh Panjang pada gelombang pertama, dievaluasi Panitia
Kemitraan (PAKEM) Kota Padang pada tanggal 4 Oktober 2013 lalu di ruang rapat Dinas Tata
Ruang Kota Padang.
Kabid Fisik dan Prasarana Bappeda
Kota Padang, Hasan Basri, ST mewakili Kepala Bappeda Kota Padang membuka secara
resmi kegiatan ini menyampaikan, bahwa evaluasi RKM ini merupakan salah satu
tahapan strategis. Kelayakan sebuah RKM PAMSIMAS ditentukan melalui forum
evaluasi ini, apalagi kewajaran harga masing-masing item.
Hasan berharap kepada seluruh
anggota PAKEM untuk berpartisipasi aktif membedah, mengevaluasi serta
memberikan saran, masukan termasuk juga kritikan untuk kesempurnaan RKM ini
sebelum disetujui dan disahkan.
“ Hal ini untuk memastikan kualitas
perencanaan dan kelengkapan dokumen RKM” sebut Hasan Basri dengan penuh
harapan,” ungkapnya.
Rapat Evaluasi RKM tersebut dihadiri
oleh Koordinator Trainer PAMSIMAS ROMS 1, Ir. Hj. Raudhati Ruslan, M.Pd,
Koordinator PAMSIMAS Kota Padang, Yuliharman, ST, Ketua PAKEM beserta anggota,
Fasilitator Keberlanjutan, FM, DFM beserta Koordinator KKM dan Ketua Satlak.
Rapat
evaluasi RKM PAMSIMAS 2013 dipimpin langsung oleh Ketua PAKEM, Hasan Basri.
Dokumen RKM tersebut diserahkan pada masing-masing anggota PAKEM untuk mereka
bedah dan teliti.
Ketua Satlak, Koordinator KKM
beserta fasilitator mendampingi penyerahan dokumen RKM tersebut. Kemudian
resume dari masing-masing RKM disajikan melalui slide oleh FK Teknik Kota
Padang, Hamda Amri, ST didamping Rahmat Tk Sulaiman, FK CD dengan membagi 2
kelompok.
Bagian pertama dengan sistem sumur
bor dan bagian kedua dengan sistem gravitasi. Masing-masing lokasi dengan
sistem yang sama dilakukan perbandingan harga pada setiap item kegiatannya.
Kemudian dilanjutkan dengan diskusi,
tanya jawab dan pemberian saran serta masukan. Maka dengan semangat satu
persatu anggota PAKEM mengajukan pertanyaan, dimulai oleh Tomi Wirawan, ST,
anggota PAKEM yang berasal dari unsur PDAM. Tomi lebih fokus menanyakan soal
teknis, alasan ketinggian menara 6 meter, kewajaran harga masing-masing item.
Sedangkan Ir. Yoseprizal anggota PAKEM dari BPMPKB menanyakan referensi harga
satuan dan keberlanjutan.
“Apa referensi harga satuan yang
digunakan? Apa harga PU atau harga pasaran?. Tidak hanya itu, Yoseprizal juga
menanyakan kapasitas isi tedmond terkait dengan jumlah jiwa yang dilayani,
stabilitas menara, asas manfaat termasuk pemakaian arus listriknya. Sebab
menurut pengamatannya, sistem sumur bor itu, yang kurang berjalan maksimal.
Secara
bergantian semua anggota PAKEM mengomentari RKM, yang intinya memberikan saran
baik dari Dinas Kesehatan maupun dari LSM, Ada juga yang berbagi pengalaman
seperti yang disampaikan oleh anggota PAKEM yang berasal dari Asosiasi SPAMS,
H. Husni Jhon, SH dan M. Teguh Santoso.
M. Husni Jhon selaku ketua asosiasi
hanya menegaskan dan mengingatkan soal kepastian pembebasan lahan, agar tidak
menimbulkan masalah di kemudian hari. Sedang Teguh Santoso mengingatkan soal in
cash serta in kind dan berbagi pengalaman soal resiko keberlanjutan kalau
saat konstruksinya tidak dilakukan dengan benar.
Tidak lupa, Ir. Hj. Raudhati Ruslan,
juga memberikan masukan terkait dengan pelatihan.
“Besaran dana pelatihan dan jumlah
pesertanya tidak mesti sama satu dengan yang lain, diharapkan memperhatikan
jumlah jiwanya. Semakin besar jumlah jiwa di lokasi PAMSIMAS, diharapkan
semakin banyak juga jumlah peserta pelatihannya. Kemudian diharapkan dalam
pelatihan dilakukan studi lapangan ke lokasi yang sesuai dengan sistem yang
diterapkan di lokasinya,” tutur perempuan yang akrab disapa bunda menyarankan.
Dari hasil evaluasi RKM, ada
beberapa catatan dari PAKEM untuk kesempurnaan RKM dan dokumennya yaitu gambar in
take yang belum dilampirkan, berikut juga peta sosial, surat hibah fotocopy
rekening dan pemeriksaan kualitas air. Meskipun semua sudah ada, namun belum
menyatu dalam dokumen RKM.
Regiatan Evaluasi RKM ini berjalan
dengan hangat dan dinamis, semua anggota PAKEM yang hadir berpartisipasi aktif
memberikan masukan, kritikan dan saran untuk kesempurnaan RKM. Melihat aktifnya
anggota PAKEM PAMSIMAS Kota Padang bunda Raudhati memberikan apresiasi positif
kepada Ketua PAKEM dan anggotanya.
“Koordinator KKM dan fasilitator,
Bapak/Ibu, saudara harus bersyukur, karena mempunyai PAKEM yang luar biasa ini.
Sebab sudah banyak juga proses evaluasi RKM ini saya hadiri, maka di Kota
Padang ini saya temui PAKEM yang ideal dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Ini yang kita harapkan, semoga ini menjadi awal yang baik untuk kesuksesan
pelaksanaan program PAMSIMAS di Kota Padang. Semoga tidak berhenti sampai di
sini,” ucap bunda mengakhiri komentarnya.
Hasan Basri yang juga ketua PAKEM
menanggapi pernyataan bunda dengan mengucapkan terimakasih dan mengatakan bahwa
apa yang dilakukannya ini masih belum maksimal apalagi karena kesibukan
masing-masing anggota PAKEM.
Diamini Yoseprizal, apa yang
dilakukannya ini adalah bagian dari tanggung jawab moral, sebab nantinya kalau
sudah selesai konstruksi, pembinaannya dilakukan BPMPKB. Kita tidak ingin
perencanaannya melalui RKM tidak tepat, sehingga dipaksakan untuk implementasi.
“ Akibatnya pada keberlanjutan.
Dimulai dari perencanaan yang baik, kita kawal pelaksanaannya, sehingga
keberlanjutannya tidak jadi masalah,” tutur Yosep. (Rahmat Tk Sulaiman, FK
CD PAMSIMAS Kota Padang)
selagi diboncengi dengan segaka kepentingan ,hasilnya tidak oftimak
BalasHapusassalamu'alaikum.. maaf ungku bisa ambo masuak jadi, fasilitator pamsimas ciek ungku... ambo alumni ppny ambung kapur, tamatan unp. pernahjadi fasilitator gampo 2009 dan ppip 2013.. hp ambo 085274012584. terima kasih banyak sebelumnya ungku. JAZA KUMULLAHU KHAIRA..
BalasHapus